
LINIFIKSI: Puisi Jonah Mario
Di Tepi Malam
Bergeser, berpijak
di sayup-sayup ruang yang mendingin.
Tinta sediam bahasa yang bersuara
jauh di tiada cakrawala.
Ia mengedip saat pasir bergeser
ke jubah langit luas, kebas,
menghampar jauh
di atas embun kehilangan.
Manusia mudah tertawa,
kadang tersedak dalam tawanya
kala kerongkongannya hangus perlahan
di tepi malam.
Malam bergerigi, malam
yang belum dijadikan lagu dan cerita pendek, malam
yang sama sekali padam.
Malam yang merekam bintang
dalam diam
bahkan jika ada yang sedang jatuh di gunung
jatuh di laut,
jatuh di langit,
jatuh di tulang.
“Cinta itu sunyi”, bisik perempuan itu.
“Keropos seperti angkasa.”
Seperti jendela pecah yang menghambur bisu di ujung mata.
Bahkan jika ada yang sedang jatuh di bumi,
di perbatasan pagi,
di embun,
di hilang yang terus hilang,
perempuan itu hanya tahu pergi
merengkuh malam, merekam bintang
menghambur hilang
dalam diam.
Dalam diam.
Tidur Berjalan
Cahaya tumpul di dinding kota.
Kota ini membisu di dini hari yang dalam, kelam
meninggi di jauh bebatuan sendirian;
Kelabu meluas.
Malam lewat dengan cepat
secepat kepergian cinta yang terurai
dalam lelap, dalam goyahnya di ketinggian.
Langit tak akan turun untuk membungkus mimpi
mimpi rapuh luntur dengan jingga.
Nostalgia.
Yang pergi selalu pergi, yang kembali tidak menepi.
Akan selalu ada untukmu
tanda bahaya di taman kota,
di jalanan kosong, ringan
ringan tertiup bayangan udara
yang merapuh
meluruh bersama seluruh gerakmu.
Sebelum tertangkap. Sebelum matahari.
Sebelum gagang pintu. Sebelum kunci.
Sebelum menjadi.
Sendiri. Retak bangunan mimpi di pojok hari.
[][Ilustrasi @riansaputra | foto dok Zikri Almarhum]
Jonah Mario Simorangkir lahir di Jakarta, 10 Desember 1995. Saat ini sedang berkuliah di jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat. Menulis puisi dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Punya love-hate relationship dengan puisi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Silakan kirim karya puisi atau fiksimini kamu ke linifiksi@linikini.id. Karena ada honornya, jadi cantumkan juga nomor rekening bank dan nomor telepon atau email yang bisa dihubungi pada naskah yang siap kamu kirim. Selamat berkarya! []